Naik
Naik
tapi bukan naik ke puncak gunung
ini tentang sebuah harga
yang membuat pengusaha merasa berhak
walaupun rakyat akan tercekik dan berteriak
BBM
penyebab bumi gonjang-ganjing
bumi negeriku
subsidinya dijadikan masalah
sementara kesengsaraan rakyat
mungkin tak terpikirkan, malah
BBM naik
harga naik
rakyat panik
Senin, 24 November 2014
Kamis, 09 Oktober 2014
Renungan(4)
Kekalahan yang tidak menyakitkan adalah ketika kita dapat menerimanya dengan kebesaran hati.
Kemenangan yang paling hina adalah ketika seseorang dapat mengalahkan lawannya tidak dengan kemampuannya sendiri.
Diplomasi adalah cara lain dalam berperang untuk mengalahkan lawan, di mana lawan tidak menyadari bahwa dia telah kalah.
***
Kemenangan yang paling hina adalah ketika seseorang dapat mengalahkan lawannya tidak dengan kemampuannya sendiri.
***
Ketika kita membenci seseorang, maka tidak ada kebaikan sedikit pun yang akan terlihat oleh kita pada orang itu.
***
Diplomasi adalah cara lain dalam berperang untuk mengalahkan lawan, di mana lawan tidak menyadari bahwa dia telah kalah.
***
Kamis, 28 Agustus 2014
Sabilal Muhtadin, Mesjid Raya Banjarmasin
SABILAL MUHTADIN,
MESJID RAYA BANJARMASIN
Bagi warga Kalimantan Selatan, rasanya mustahil tidak mengenal Mesjid
Sabilal Muhtadin, salah satu mesjid termegah dan terbesar di Provinsi
Kalimantan Selatan. Kebanggaan warga Kalimantan Selatan, khususnya Kota
Banjarmasin.
Pembangunan mesjid ini memakan waktu sekitar 7 tahunan, dimulai dengan
peletakkan batu pertama pada tahun 1974, dan selesai pada tahun 1981. Diresmikan
oleh Presiden Soeharto kala itu pada hari Senin, 9 Pebruari 1981.
Buku yang berjudul Sabilal Muhtadin, Mesjid Raya Banjarmasin, merupakan
sebuah buku ringkas yang diterbitkan untuk menyambut peresmian mesjid raya
tersebut. Berisi sambutan-sambutan tokoh/pejabat tinggi di Provinsi Kalimantan
Selatan kala itu; riwayat singkat seputar rencana pembangunannya; para pemimpin
proyek; anggaran biaya; panitia-panitia lain; gambar-gambar interior dan
eksterior Mesjid Sabilal Muhtadin, termasuk khat atau kaligrafinya. Pada bagian
akhir ditampilkan beberapa mesjid yang ada di Kalimantan Selatan.
Buku yang diterbitkan terbatas pada tahun 1981 itu, sekarang mungkin
hanya dimiliki oleh beberapa orang. Saya sendiri termasuk beruntung memilikinya
sebagai hadiah dari om saya ketika saya ingin menggambar Mesjid Raya Sabilal
Muhtadin itu di kala SD.
Bagi orang-orang yang terlibat di dalam pembangunan mesjid itu, buku
ini tentu saja akan menjadi kenangan yang sangat berharga. Bagaimana jerih
payah mereka untuk membangun sebuah mesjid megah nan indah di Kalimantan
Selatan dapat terwujud. Apalagi di Pulau Tatas, lokasi mesjid itu, yang kala
itu merupakan sebuah asrama tentara dari Kodam X Lambung Mangkurat. Namun
berkat kemurahan Allah SWT, ternyata para pejabat militer yang waktu itu
berkuasa di Kalimantan Selatan, yang notabene adalah para pemeluk Islam, mereka
bahu membahu dengan para alim ulama dan pejabat pemerintahan untuk dapat
mewujudkan keinginan mulia itu. Keinginan mulia mereka itu akhirnya terwujud
dalam bentuk sebuah mesjid raya. Itulah Mesjid Raya Sabilal Muhtadin! Siapakah
mereka itu? Jawabannya ada di buku ini.
Dan buku ini adalah salah satu saksi dan kenangan bagi usaha mulia mereka
itu. Atau bagi anak-cucu mereka.Kamis, 30 Januari 2014
Banjir Jakarta 2014
Banjir di Jakarta tahun 2014 ini makin parah
Warga hanya dapat pasrah
Sementara para orang-orang yang hendak maju sebagai capres 2014 terlihat salah tingkah
Bahkan ada yang gelisah
Sebab, kelak, kalau mereka terpilih, ibukota adalah kediaman utama mereka, sementara sekarang ini Jakarta dirundung masalah endemis seperti penyakit setiap tahun --- pasti --- banjir, banjir! Bagi harapan semua warga Jakarta, rasanya tidak akan puas kalau tidak ada salah seorang capres yang berani angkat bicara mengenai solusi banjir Jakarta. Tapi kenyataannya memang demikian. Tidak ada satu pun capres yang selama ini sudah mulai pencitraan di berbagai media yang menyinggung bagaimana mengatasi banjir Jakarta apabila mereka terpilih sebagai presiden.
Entah darimana, rasanya memang tidak perlu diselidiki, karena tidak akan menimbulkan kerugian bagi warga Jakarta, kecuali bagi kandidat capres sendiri, muncul berbagai wacana, pernyataan bahkan sudah terpublikasi berbagai spanduk, baliho dsb yang menyaingi iklan pencitraan diri para kandidat capres di Jakarta.
Intinya, isinya adalah:
Bahwa warga Jakarta tidak akan memilih capres dari mana pun apabila di salah satu program kerjanya tidak mencantumkan misi: Jakarta Bebas Banjir 2016.
Nah, kita lihat, Capres mana yang sanggup melakukan misi itu? Kita lihat saja di tahun 2014 ini.
Warga hanya dapat pasrah
Sementara para orang-orang yang hendak maju sebagai capres 2014 terlihat salah tingkah
Bahkan ada yang gelisah
Sebab, kelak, kalau mereka terpilih, ibukota adalah kediaman utama mereka, sementara sekarang ini Jakarta dirundung masalah endemis seperti penyakit setiap tahun --- pasti --- banjir, banjir! Bagi harapan semua warga Jakarta, rasanya tidak akan puas kalau tidak ada salah seorang capres yang berani angkat bicara mengenai solusi banjir Jakarta. Tapi kenyataannya memang demikian. Tidak ada satu pun capres yang selama ini sudah mulai pencitraan di berbagai media yang menyinggung bagaimana mengatasi banjir Jakarta apabila mereka terpilih sebagai presiden.
Entah darimana, rasanya memang tidak perlu diselidiki, karena tidak akan menimbulkan kerugian bagi warga Jakarta, kecuali bagi kandidat capres sendiri, muncul berbagai wacana, pernyataan bahkan sudah terpublikasi berbagai spanduk, baliho dsb yang menyaingi iklan pencitraan diri para kandidat capres di Jakarta.
Intinya, isinya adalah:
Bahwa warga Jakarta tidak akan memilih capres dari mana pun apabila di salah satu program kerjanya tidak mencantumkan misi: Jakarta Bebas Banjir 2016.
Nah, kita lihat, Capres mana yang sanggup melakukan misi itu? Kita lihat saja di tahun 2014 ini.
2014 (1)
Menatap ke depan
mencari secercah harapan
Perasaanku sama seperti semua orang
tahun baru, tahun harapan
ingin perubahan
banyak kebaikan
Kulewati....
Hari ini, genap tiga puluh satu hari
kulalui dengan getir
walau bukan pada diriku
terhadap yang menimpa saudara-saudaraku
bencana....
Kalau ibukota sudah penuh bencana
sementara para petinggi-petinggi seluruh Indonesia di sana tak berdaya
biarkan alam tunjukkan kehendaknya
aku sangsi,
bagaimana nasib mereka di luar ibukota?
Jangan pikirkan
tak usah direnungkan
hanya akan membuat kau gelisah
tak dapat tidur
sementara mereka di ibukota mampu lelap
walau rakyatnya kelelap!
31/01/2011.
mencari secercah harapan
Perasaanku sama seperti semua orang
tahun baru, tahun harapan
ingin perubahan
banyak kebaikan
Kulewati....
Hari ini, genap tiga puluh satu hari
kulalui dengan getir
walau bukan pada diriku
terhadap yang menimpa saudara-saudaraku
bencana....
Kalau ibukota sudah penuh bencana
sementara para petinggi-petinggi seluruh Indonesia di sana tak berdaya
biarkan alam tunjukkan kehendaknya
aku sangsi,
bagaimana nasib mereka di luar ibukota?
Jangan pikirkan
tak usah direnungkan
hanya akan membuat kau gelisah
tak dapat tidur
sementara mereka di ibukota mampu lelap
walau rakyatnya kelelap!
31/01/2011.
Langganan:
Postingan (Atom)