Syamsiar Seman
Kalau ada yang mengaku sastrawan atau budayawan, namun tidak tahu nama Syamsiar Seman, salah seorang budayawan orang Banjar, sungguh: terlalu!
Dari tangan dan buah pikiran beliaulah orang dapat mengetahui adat dan budaya Banjar, termasuk cerita-cerita tutur lisan masyarakat Banjar. Lewat tulisan beliaulah beberapa cerita tutur lisan Banjar dapat dijaga dari kepunahan karena kehilangan penuturnya. Kita ---sebagai orang Banjar--- tentu sangat bersyukur mempunyai budayawan sekaliber beliau.
Walaupun kita tahu sendiri, sulit, bahkan sangat sulit untuk mencari penerbit yang mau menerbitkan buku-buku yang berbau daerah, istilahnya bukan buku-buku genre populer. Kalau tidak penulis sendiri yang maawaki sendiri, mungkin karya-karya sastra dan budaya daerah itu hanya tinggal sebagai koleksi pribadi di tangan penulisnya.
Sekali lagi kita bersyukur, bahwa Bapak Syamsiar Seman mau bersusah payah menerbitkan karyanya, baik dengan bantuan sponsor maupun secara pribadi. Walaupun karya-karya beliau beredar di kalangan terbatas, dalam arti hanya diedarkan oleh beberapa toko buku tertentu, namun buku-buku karya beliau ternyata diminati oleh sebagian orang, terutama buku-buku beliau yang berhubungan dengan muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah. Alhamdulillah.
Ini adalah riwayat hidup beliau yang ulun kutip dari salah satu buku cerita rakyat Kalimantan Selatan berbahasa Banjar.
SYAMSIAR SEMAN dilahirkan di Barabai (Kalimantan Selatan) 1 April 1936. Pendidikan SR, SGB, SMA, KDC (Depdagri), Fakultas Sosial Politik Universitas Lambung Mangkurat, beberapa pelatihan jabatan dan Sepadya Jakarta, 1987.
Dari tangan dan buah pikiran beliaulah orang dapat mengetahui adat dan budaya Banjar, termasuk cerita-cerita tutur lisan masyarakat Banjar. Lewat tulisan beliaulah beberapa cerita tutur lisan Banjar dapat dijaga dari kepunahan karena kehilangan penuturnya. Kita ---sebagai orang Banjar--- tentu sangat bersyukur mempunyai budayawan sekaliber beliau.
Walaupun kita tahu sendiri, sulit, bahkan sangat sulit untuk mencari penerbit yang mau menerbitkan buku-buku yang berbau daerah, istilahnya bukan buku-buku genre populer. Kalau tidak penulis sendiri yang maawaki sendiri, mungkin karya-karya sastra dan budaya daerah itu hanya tinggal sebagai koleksi pribadi di tangan penulisnya.
Sekali lagi kita bersyukur, bahwa Bapak Syamsiar Seman mau bersusah payah menerbitkan karyanya, baik dengan bantuan sponsor maupun secara pribadi. Walaupun karya-karya beliau beredar di kalangan terbatas, dalam arti hanya diedarkan oleh beberapa toko buku tertentu, namun buku-buku karya beliau ternyata diminati oleh sebagian orang, terutama buku-buku beliau yang berhubungan dengan muatan lokal yang diajarkan di sekolah-sekolah. Alhamdulillah.
Ini adalah riwayat hidup beliau yang ulun kutip dari salah satu buku cerita rakyat Kalimantan Selatan berbahasa Banjar.
SYAMSIAR SEMAN dilahirkan di Barabai (Kalimantan Selatan) 1 April 1936. Pendidikan SR, SGB, SMA, KDC (Depdagri), Fakultas Sosial Politik Universitas Lambung Mangkurat, beberapa pelatihan jabatan dan Sepadya Jakarta, 1987.
Pernah menjadi guru SR Negeri sampai
Kepala Sekolah (1960) merangkap Kepala SMP Swasta, Pegawai Kantor Gubernur Kdh.
Prov. Kalimantan Selatan (1963-1974) dan Pejabat Eselon III BKKBN Prov.
Kal.Sel. hingga purna karya 1992. Tugas sampingan, Dosen Luar Biasa Fak. Sospol
Unlam (1977-1979), Fak. Dakwah lAIN Antasari (1979-1988), Dekan Fak. Ilmu
Administrasi, Institut Ilmu Administrasi Bina Banua (1982-1985) dan dosen pada
Perguruan Tinggi Swasta Iainnya.
Menulis puisi, cerita pendek dan artikel
tentang seni budaya daerah, a.l. dimuat pada majalah-majalah Jakarta, Star
Weekly (1955), Rancawarna (1955), Ipphos Report (1956), Indonesia (1957-1958),
Sinar Islam (1957-1958), Konfrontasi (1960), Varia (1962-1963), Bina Sejahtera
(1975-1986), Monitor (1981-1982), Warnasari (1981-1982), Majalah di Bandung,
Pusparagam (1955- 1958), Berita Minggu (1959), Majalah di Yogyakarta, Minggu
Pagi (1962-1963), Pesat (1962-1963), Majalah di Surabaya, Tanah Air
(1961-1962), Pembina (1962- 1963) dan pada beberapa surat kabar lainnya.
Pengasuh Ruang Seni Budaya Daerah RRI
Nusantara III Banjarmasin (1977- 1988), Pemenang I Sayembara Nasional Cipta
Lagu Mars Tantri Kencana Jakarta (1978), Penulis buku tentang masalah Keluarga
Berencana dan Kependudukan, Arsitektur Daerah Banjar dan Cerita Rakyat Kalsel.
Sekretaris Dewan Kesenian Daerah Kalsel
(1971-1977), Ketua Badan Koordinasi Kesenian Nasional Indonesia Kalsel
(1978-1980). Anggota Pengurus DPD KNPI Kalsel (1979-1982), Anggota Majelis
Pertimbangan Seniman Dewan Kesenian Daerah Kalsel (1994-sekarang), Anggota
Lembaga Budaya Banjar KalSel (1997-sekarang).
Menerima Piagam dan Hadiah dari Gubernur
Kdh. Kalsel 1977 dalam Sastra Daerah Banjar dan beberapa puluh piagam
penghargaan lainnya, a.l. Piagam Penghargaan Windu Kencana Jakarta, 1984,
Piagam Penghargaan Tanda Kehormatan Satya Lencana Karya Satya Kelas III dari
Presiden RI 1989, Piagam Tanda Kesetiaan Dwi Karya Kencana Jakarta, 1990,
Piagam Penghargaan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Pusat Jakarta 1999 dan
Borneo Award's 2000.
Pemakalah masalah-masalah budaya Daerah
Banjar, a.l. Seminar Arsitektur Tradisional Kalimantan Selatan, 1983, Kuliah
Kerja Lapangan Jurusan Arsitektur Fak. Teknik Universitas Diponegoro Semarang
1993, Third Biennial International Conference (The Borneo Research Council) Pontianak
1994, Survey Rumah Adat Banjar bagi Program Magister Seni Rupa dan Desain
Institut Teknologi Bandung 1996, Seminar Kebudayaan dan Kesenian Daerah Banjar,
Kalsel 1997, Musyawarah Besar Pembangunan Banua Banjar Kalsel, 2000 dan Dialog
Borneo Kalimantan VII, 2003 dan Seminar Nasional Bahasa dan Budaya Banjar,
2005.
(Alamat : JL Anggrek 2 Kebun Bunga, Telp.
(0511) 3257756 Banjarmasin).
Karya tulis Drs. H. Syamsiar Seman antara lain :
· Pangeran
Hidayatullah (Badan Pembina Pahlawan Daerah Kalimantan Selatan, 1977);
· Beberapa
Masalah Tentang Keluarga Berencana (BKKBN Kalimantan Selatan, 1977);
· Taman
Si Muslim Kecil (Puisi anak-anak Islami dengan ilustrasi. Penerbit
Djambatan, Jakarta, 1978);
· Rumah
Adat Banjar (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, 1982);
· Nilai-Nilai
Agama dalam Budaya Masyarakat Banjar (Lembaga Pengembangan TilawatiI Qur'an
Kalimantan Selatan, 1985);
· Pipit
Dandung (Cerita Rakyat Kalsel, dengan ilustrasi. Remaja Karya, Bandung,
1986);
· Anak
Indonesia Gemar Berpantun (Pantun anak-anak dengan ilustrasi. Dharma Wanita
Kalsel, 1996);
· Peribahasa
dan Ungkapan Tradisional Bahasa Banjar I-II (Bersama H. Akhmad Makkie BA,
Dewan Kesenian Daerah Kalsel, 1996);
· Hassan
Basry Bapak Gerilya Kalimantan (Lembaga Studi Sejarah Perjuangan dan
Kepahlawanan Kalsel, 1999);
· Urang
Banjar Baturai Pantun (Lembaga Budaya Banjar Kalimantan Selatan, 2000);
· Kisah
Diang Ingsun dan Raden Pengantin (Cerita rakyat Kalsel dengan ilustrasi,
2000);
· Butir-Butir
Mutiara (Himpunan 115 artikel dakwah Islamiyah, 1996-2000);
· Bunga
Rampai Budaya Daerah Banjar (Himpunan 71 artikel seni budaya daerah,
1992-2000);
· Arsitektur
Tradisional Banjar Kalimantan Selatan (Bersama Ir. H. Irhamna. Ikatan
Arsitek Indonesia Kal. Sel., 2001);
· Perkawinan
Adat Banjar Kalimantan Selatan (Bina Budaya Banjar Banjarmasin, 2001);
· Permainan
Tradisional Orang Banjar (35 Permainan rakyat yang langka, 2002);
· Kesenian
Tradisional Banjar Lamut, Madihin dan Pantun (Bina Budaya Banjar
Banjarmasin, 2002);
· Pangeran
Antasari dan Meletusnya Perang Banjar (Lembaga Studi Sejarah Perjuangan dan
Kepahlawanan Kalsel, 2003);
· Lahirnya
ALRI Divisi IV Pertahanan Kalimantan (Lembaga Studi Sejarah Perjuangan dan
Kepahlawanan Kalsel, 2004);
· Mandulang
Intan (Lancar Basa Banjar, Jilid I, Lembaga Pendidikan Banua, Banjarmasin,
2004);
· Pasar
Tarapung (Lancar Basa Banjar, Jilid II, Lembaga Pendidikan Banua,
Banjarmasin, 2004);
· Proklamasi
17 Mei 1949 (Lancar Basa Banjar, Jilid III, Lembaga Pendidikan Banua,
Banjarmasin, 2004);
· Cucupatian
Urang Banjar (Himpunan Pertanyaan-Pertanyaan Tradisional dan Jawabannya,
2005);
· Tanah
Habang (Antologi
Puisi-Puisi Bahasa Banjar, 2005).
Dua belas judul buku cerita-cerita rakyat Kalsel dalam Bahasa Banjar :
· Andi-Andi Urang Banjar Bahari, 1997;
· Putri
Junjung Buih, 1999;
· Si
Cupak Lawan Si Gantang Badua Baading, 1999;
· Burung
Punai Jadi Putri Bulan, 1999;
· Lambung
Mangkurat Lawan Dayang Diparaja, 2000;
· Si
Utuh Malawan Nini Yaksa (Uu Kaka Uu Kiki), 2001;
· Intingan
Lawan Dayuhan Badua Badangsanak, 2001;
· Nini
Randa Balu Lawan Hantu di Puhun Tangkalupa, 2001;
· Pangeran
Samudera, 2002;
· Galuh
Rumbayan Amas, 2003;
· Iwak
Baung Jadi Raja Sinding Alam, 2003;
· Kisah-Kisah
Sarawin, 2005.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar